Kamis, 28 Maret 2013

Ragam Pendekatan Bimbingan dan Teknik Bimbingan



PENDAHULUAN

Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)”.
Sedangkan Bimbingan dan Konseling adalah “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
            Setiap individu dimanapun berada, mereka memiliki berbagai masalah dalam hidup baik yang terlihat secara langsung ataupun hanya dirinya sendiri yang tahu dengan masalah tersebut. Bimbingan dan konseling memberikan sebuah upaya untuk mereka agar dapat memecahkan masalah yang dihadapi, memalui cara pengembangan potensi ataupun cara lainnya.
            Dalam bimbingan dan konseling memiliki beberapa ragam pendekatan antara konselor dengan klien. Pendekatan inilah yang dapat terlihat lebih membantu bimbingan konseling tersebut dalam berupaya memecahkan masalah-masalah kliennya.


RAGAM PENDEKATAN BIMBINGAN

Dilihat dari pendekatannya, bimbingan dibedakan atas empat pendekatan, yaitu
1.         Pendekatan krisis
2.         Pendekatan Remedial
3.         Pendekatan Preventif
4.         Pendekatan Perkembangan

Pendekatan Krisis
Pendekatan krisis disebut juga pendekatan kuratif merupakan upaya bimbingan yang diarahkan  kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Bimbingan ini bertujuan mengatasi krisis atau masalah-masalah yang mengalami individu. Dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu individu yang datang. Selanjutnya, mereka memberikan bantuan sesuai dengan masalah yang dirasakan individu.Pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikoanalisis. Psikoanalisis menekannkan pengaruh peristiwa-peristiwa masa lampau sebagai hal yang menentukan bagi berfungsinya kepribadian individu saat ini. Pengalaman-pengalaman masa lima atau enam tahun pertama kehidupan individu menurut psikoanalisis dapat menjadi akar dari krisis individu yang bersangkutan pada masa kini.

2.            Pendekatan Remedial
Pendekatan remedial merupakan pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kelemahan atau kekurangan. Tujuan bimbingan ini adalah untuk membantu memperbaiki kekurangan/kelemahanyang dialami individu. Dalam pendekatan ini, pembimbing memfokuskan tujuannya pada kelemahan-kelemahan individu dan selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya.
Pendekatan remedial banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi behavioristik. Psikologi behavioristik menekankan perilaku individu di sini dan saat ini. Saat ini, perilaku dipengaruhi oleh suasana lingkungan pada saat ini pula. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki individu perlu ditata lingkungan yang mendukung perbaikan perilaku tersebut.
3.              Pendekatan Preventif
Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan pada antisipasi masalah-masalah umum individu, mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa individu, menimpa individu. Pembimbing memberikan beberapa upaya, seperti informasi dan keterampilan untuk mencegah masalah tersebut.
Pendekatan preventif tidak didasari oleh teori tertentu yang khusus. Pendekatan ini mempunyai banyak teknik, tetapi hanya sedikit konsep.

4.              Pendekatan Perkembangan
Pendekatan perkembangan menekankan pada pengembangan potensi dan kekuatan yang ada pada individu secara optimal. Setiap individu memiliki potensi dan kekuatan-kekuatan tertentu melalui penerapan berbagai teknik bimbingan potensi, kemudian kekuatan-kekuatan tersebut dikembangkan. Dalam pendekatan ini, layanan bimbingan di berikan kepada semua individu, bukan hanya pada individu yang menghadapi masalah. Bimbingan perkembangan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, bahkan klasikal melalui layanan pemberian informasi, diskusi, proses kelompok, serta penyaluran bakat dan minat.

  
RAGAM TEKNIK BIMBINGAN
Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu, yaitu :
1.      Konseling
2.      Nasihat



1.      Konseling 
Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku individu. Konseling dilaksanakan melalui wawancara (konseling) langsung dengan individu.
Dalam konseling terdapat hubungan yang akrab dan dinamis. Individu merasa diterima dan dimengerti oleh konselor. Dalam hubungan tersebut konselor menerima individu secara pribadi dan tidak memberikan penilaian. Individu (konseli) merasakan ada orang yang mengerti masalah pribadinya mau mendengarkan keluhan dan curahan perasaannya.
Dalam konseling berisi proses belajar yang ditujukan agar individu (konseli) dapat mengenal diri, menerima, mengarahkan, dan menyesuaikan diri secara realistis dalam kehidupannya di kampus atau luar kampus. Dalam konseling tercipta hubungan pribadi yang unik dan khas, dengan hubungan tersebut individu diarahkan agar dapat membuat keputusan, pemilihan, dan rencana yang bijaksana, serta dapat berkembang dan berperan lebih baik lagi di lingkungannya. Konseling mambantu individu agar lebih mengerti dirinya sendiri, mampu mengeksplorasi dan memimpin dirinya sendiri, serta menyelesaikan tugas-tugas pe kehidupannya. Proses konseling lebih bersifat emotional diarahkan pada perubahan sikap, perubahan pola-pola hidup sebab hanya dengan perubahan-perubahan tersebut memungkinkan terjadi perubahan perilaku dan penyelesaian masalah.

2.      Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh konselor ataupun pembimbing. Pemberian nasihat harus memperhatikan hal-hal berikut :
1.      Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh klien (individu)
2.      Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapai
3.   Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yang dapat dipilih oleh individu, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
4.      Penentuan keputusan diserahkan kepada individu, alterantif mana yang akan diambil
5.    Hendaknya, individu mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar